Pages

Bagi masyarakat Pekalongan, batik diasosiasikan berasal dari kata ”amba” dan ”titik”. Amba, tuh artinya luasnya kain yang akan dibatik, sedangkan titik sendiri mempunyai arti titik-titik dan garis-garis yang membentuk corak.

Sejak kapan batik ada di Pekalongan, masih simpang siur. Soalnya, kita menerimanya secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Batik mulanya merupakan benda eksklusif, hanya dipakai kalangan kerajaan dan kerabatnya. Baru pada masa Pangeran Diponegoro saat peperangan, batik mulai memasyarakat. Konon, karena para pengawal memakai dan membawa batik serta memperdagangkannya.
Setiap kali Ramadan, Masjid Jami Aulia Sapuro banyak didatangi umat Muslim. Baik warga Kota Pekalongan, maupun dari luar kota. Seringkali mereka datang berombongan dengan bus untuk berziarah ke makam, sekaligus melakukan ibadah di masjid. Istimewanya, di masjid itu terdapat kitab suci al-Qur'an berukuran raksasa.

Untuk membuka lembarannya, setidaknya memerlukan dua orang. Bahkan, warga setempat meyakini, kitab itu merupakan kitab suci al-Qur'an terbesar. Bayangkan saja, ukuran al-Qur'an ini mencapai 235 cm dan lebar 2 meter.

al-Qur'an raksasa ini terbuat dari kain kanvas dan triplek tebal. Digunakan pula kayu Kalimantan dan kain mori Amerika. al-Qur'an ini berisi khusus juz 30 dan ditambah surat al-Fatihah. Huruf-hurufnya dibuat dari cat hitam tulisan tangan. Meskipun tulisan tangan namun hasilnya tak kalah dengan mesin cetakan seperti saat ini.

Ini dia band yang lagi jadi buah bibir (bukan Justin Bibir lho... hehe..) di Pekalongan. Namanya RAPROX, dari namanya aja udah ketauan kalo band ini beraliran dangdut (gubrax!... ngaco lagi!) he..he.. nggak lah,  aliran musik mereka ROCK ALTERNATIVE yang dipadu dengan balutan RAP. 
Dari sekian band Indie yang ada di Pekalongan mungkin ini satu-satunya yang bener-bener men-ciri-kan Pekalongan, bahasa Pekalongannya: "Pokoke Kalongane Pok!" (Pokoknya Pekalongan Banget!) Dengan bahasa logat Jawa Kalongan (baca: Pekalongan), dipadu dengan lirik-lirik unik, kocak, dan "nyleneh" seputar kehidupan "wong-wong kalongan", lagu-lagu mereka pun mudah diterima masyarakat Kalongan dan sekitarnya dari orang dewasa sampai anak-anak bahkan apal dengan reffrain lagu-lagu mereka macam: "Yo Pak Oraoooo...... Sak Karepkuoooo.... Bebasoooo....." (kutipan lagu Sak Karepe).
Setelah kemaren posting tentang menu sahur kali ini saya mau posting menu berbuka....

Berbukalah dengan yang manis, yah... istilah ini menjadi kata-kata yang gak asing selama bulan puasa, dimana kita seolah2 diwajibkan dengan menyantap makanan manis saat berbuka puasa.
Tapi semalem saya dibikin "shock" (baca: kaget dan merenung sejenak) setelah baca salah satu artikel yang berjudul "Berbukalah Dengan Yang Manis, Keliru!" melalui web sellular, berikut kutipan artikelnya:
Udah sahur plus minum multivitamin kok masih lemes juga yah siang-nya?... mungkin pertanyaan atao lebih tepatnya keluhan ini sering sobat blogger denger pas bulan puasa kayak gini, ato jangan-jangan sobat blogger sendiri ngalamin hal kayak gini? (he..he..).

Ternyata, eh ternyata masalah tadi terkait dengan menu sahur yang kita makan pagi tadi, lho kok?... ia nih, buat sobat blogger yang kurang memperhatikan menu sahur mungkin informasi ini bisa berguna. Nah, berikut informasinya seperti yang diungkapkan oleh ahli gizi, Dr Phaidon, MM.
HariImsakSubuhTerbitDhuhurAsarMagribIsya'
104:2104:3105:4711:4815:1017:4518:56
Diberdayakan oleh Blogger.